Sabtu, 23 Mei 2015

ekologi administrasi negara amerika serikat


BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Sejak Woodrow Wilson “menggegerkan” publik Amerika Serikat melalui tulisannya yang berjudul The Study of Administration (1887) pada jurnal Political Science Quarterly, administrasi negara mulai berkembang sampai ke antero dunia. Sejak dekade 1990an, administrasi negara telah berkembang pesat dibandingkan zamannya Wilson. Tidak bisa dipungkiri bahwa perkembangan ilmu administrasi negara begitu masif terjadi di negara asalnya Amerika Serikat dan negara-negara Anglo-Saxon lainnya seperti Inggris, Kanada, Australia dan Selandia Baru. Sedangkan di negara-negara berkembang, dinamika administrasi negara tidak begitu intens karena masih kuatnya kontrol politik, birokrasi dan budaya.
Demokratisasi yang berlangsung luas diberbagai negara dunia setelah berakhirnya perang dunia I, melahirkan negara-negara rezim demokratis. Seiring dengan itu tuntutan untuk menyusutkan peran negara dalam kehidupan berbangsa semakin meluas. Peran administrasi publik dalam konteks demikian secara imperatif mereposisikan dirinya sebagai good governance, yang semula menjadi instrumen negara menjadi instrumen publik dalam konteks yang luas. Administrasi publik menjadi sarana utama untuk meningkatkan tercapainya tujuan publik utamanya dalam mengalokasikan resorsis publik sehingga terhindar dari distorsi, manipulasi. Sekalipun demikian, governance sebagai sebuah pendekatan dalam administrasi publik juga mulai memasuki ekologi sosial baru yang sarat dengan sistem nilai misalnya budaya, politik, informasi, komunikasi. Nilai-nilai formal yang direproduksi secara hirarkis dan rasional memang turut membangun watak reposisi ini. Tetapi aspek yang lebih penting dan strategis menentukan karakter administrasi publik adalah justru terletak pada idiom-idiom dan kuadran nilai spontan dan arasional yang menjadi modal sosial sebuah masyarakat.
Sebagai makhluk sosial, manusia tidak pernah dapat hidup seorang diri. Di manapun, bilamanapun dan dalam keadaan bagaimanapun, manusia senantiasa memerlukan kerjasama untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang tidak mengenal batas karena fitrahnya sebagai makhluk yang tertinggi derajatnya di muka bumi. Untuk mempertahankan hidupnya sebagai makhluk yang tertinggi derajatnya, manusia harus mampu memenuhi kebutuhan hidup yang mendasar (basic needs) maupun kebutuhan hidup sampingan (derived needs) yang justru lebih banyak dan lebih beragam. Selain kebutuhan biologis, manusia menghadapi kebutuhan sosial dan integritas yang tidak mudah dipenuhi tanpa kerjasama dengan sesamanya. Oleh karena itulah manusia senantiasa mengembangkan persekutuan sosial (social group) dan pengendaliannya (social organization) demi ketertiban bermasyarakat. Tanpa disadari, persekutuan sosial dengan perangkat kelembagaannya menciptakan lingkungan (hidup) sosial yang menuntut para anggotanya untuk menyesuaikan diri, sebagaimana mereka menyesuaikan diri terhadap lingkungan hidup alamnya. Kemampuan akal manusia untuk mempersatukan (to assimilate) khasanah alam ke dalam ranah kebudayaan dan melihat diri dan orang lain sebagai bagian dari lingkungannya itulah pangkal perwujudan lingkungan sosial. Dengan secara lebih lugas Bennett (1976) menyatakan bahwa manusia hidup dalam lingkungan yang mereka manfaatkan, bukan untuk disalah gunakan, bersama orang lain yang membentuk suatu lingkungan (human ecology) yang merupakan bagian dari lingkungan hidup yang lebih luas (natural ecology) sebagai kenyataan. Oleh karena itu manusia lebih banyak dituntut untuk beradaptasi terhadap lingkungan sosial yang mereka ciptakan berdasarkan pemahaman kebudayaannya daripada menyesuaikan diri terhadap lingkungan alam semata-mata (Budhisantoso, “Pengelolaan Lingkungan Sosial, Ekonomi Dan Budaya”, Ekonomi Rakyat edisi Juli 2002, www. Google.com).



B.  Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, dapat diambil rumusan masalah adalah sebagai berikut :
1.    Bagaimana struktur sosial Amerika Serikat dalam Ekologi Administrasi Negara?
2.    Bagaimana dasar-dasar dan sistem ekonomi Amerika Serikat dalam  Ekologi Administrasi Negara?
3.    Bagaimana jaringan komunikasi Amerika Serikat dalam Ekologi Administrasi Negara?
4.    Bagaimana budaya Amerika Serikat dalam Ekologi Administrasi Negara?
5.    Bagaimana letak geografis dan letak demografis Amerika Serikat dalam Ekologi Administrasi Negara?
6.    Bagaimana pola-pola ideologi atau simbol Amerika Serikat dalam Ekologi Administrasi Negara?
7.    Bagaimana rangka dasar atau sistem politik Amerika Serikat dalam Ekologi Administrasi Negara?
8.    Bagaimana sistem pemerintahan Amerika Serikat dalam Ekologi Administrasi Negara?
9.    Bagaimana sistem administrasi negara Amerika Serikat dalam Ekologi Administrasi Negara?
C.  Tujuan Penulisan
Sesuai dengan masalah yang dihadapi maka makalah ini bertujuan untuk:
1.    Mengetahui struktur sosial Amerika Serikat dalam Ekologi Administrasi Negara?
2.    Mengetahui dasar-dasar dan sistem ekonomi  Amerika Serikat dalam  Ekologi Administrasi Negara?
3.    Mengetahui jaringan komunikasi Amerika Serikat dalam Ekologi Administrasi Negara?
4.      Bagaimana budaya Amerika Serikat dalam Ekologi Administrasi Negara?
5.    Mengetahui letak geografis dan letak demografis Amerika Serikat dalam Ekologi Administrasi Negara?
6.    Mengetahui pola-pola ideologi atau simbol Amerika Serikat dalam Ekologi Administrasi Negara?
7.    Mengetahui rangka dasar atau sistem politik Amerika Serikat dalam Ekologi Administrasi Negara?
8.    Mengetahui sistem pemerintahan Amerika Serikat dalam Ekologi Administrasi Negara?
9.    Mengetahui sistem administrasi negara Amerika Serikat dalam Ekologi Administrasi Negara?










BAB II
PEMBAHASAN
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ekologi Administrasi Negara Amerika Serikat:
A.  Struktur Sosial[1]
Hubungan timbal balik antara administrasi negara di Amerika Serikat, akan dikemukakan dua variabel yaitu Struktur Sosial (Sosial Structures) dan Klas Sosial (Social Class). Struktur Sosial ialah bagaimana bentuk kelompok-kelompok dalam masyarakat apakah itu keluarga, sekte agama, partai-partai politik, koperasi-koperasi atau kias-kias sosial. Kesemuanya itu juga berpengaruh terhadap sistem administrasi negara di Amerika Serikat, apabila kita memahami letak dan pada perhimpunan asosiasi (assocoations) dan sifat struktur sosial dalam kehidupan bangsa Amerika Serikat.


a)    Perhimpunan (asosiasi) sebagai “Way of life[2]
Way of Life” bangsa Amerika Serikat ialah asosiasi artinya dalam menghabiskan masa hidupnya mereka itu selalu bergabung dalam satu atau lebih asosiasi.
Ciri-ciri daripada asosiasi tersebut yaitu:[3]
(1)     Adanya tujuan tertentu;
(2)     Bersifat universalistic;
(3)     Bersifat perjanjian (contractual).
Asosiasi itu mempunyai dua bagian pokok yaitu keanggotaan dan yang lain staf atau pengurus yang melaksanakan pekerjaan organisasi itu, misalnya ada Ketua, Sekretaris, Bendahara, dan Pembantu.[4]
Bahwa perhimpunan atau asosiasi sebagai struktur sosial memiliki ciri-ciri pengkhususan fungsional (functional specification), penerimaan bersifat universalistik (universalistic recruitment) dan bersifat perjanjian kontraktual. Dalam administrasi negara yang berpengaruh adalah perhimpunan atau asosiasi. Dalam masyarakat tradisional, asosiasi belum berkembang dan berperanan, sehingga keluargalah yang berperanan, baik dibidang politik, ekonomi, dan juga dalam administrasi negara.
b)   Pengaruh perhimpunan terhadap administrasi negara
Pengaruh perhimpunan terdahap administrasi negara demikian kuatnya, sehingga administrasi negara tersebut bersifat assosiasional. Sifat asosiasi dari administrasi negara itu akan pararel dengan sifat assosiasional admnistrasi niaga. Asosiasi yang dibentuk ini kadang-kadang dianggap sebagai penyokong (supporter) dan media untuk menyampaikan suatu maksud rencana pemerintah kepada para anggota.
Di Amerika Serikat asosiasi berfungsi menyalurkan keinginan-keinginan dari rakyat kepada pemerintah, dan sebaliknya membantu pemerintah melaksanakan program-programnya.
c)    Struktur Klas Sosial di Amerika Sosial.[5]
Klas sosial dalam tulisan ini ialah sekelompok orang-orang dalam suatu masyarakat yang memilki ciri yang sama, dan ciri-ciri mana dianggap oleh anggota masyarakat lainnya mempunyai makna tertentu. Ciri-ciri tersebut misalnya kekuasaan, kekayaan, penghargaan, pendidikan, keahlian dan sebagainya. Struktur klas di Amerika Serikat, tersusun secara vertikal: upper class, the middle the lower class dan secara horizontal: the elite, the elect, te eminent.
Salah satu cara untuk membedakan sistem klas yang satu dengan yang lain ialah dengan melihat/mengukur tingkat mobilitas antara klas. Yang dimaksud dengan tingkat mobilitas ialah mudah tidaknya perpindahan antar klas.
Berikut ini akan diuraikan cara membedakan sistem klas dengan mengukur tingkat mobilitas dan deferensiasi ciri-ciri/nilai-nilai klas.
(1)     Tingkat mobilitas (sistem klas tertutup dan terbuka)
Apabila seseorang tidak mudah atau tidak mungkin berpindah klas, sehingga seumur hidupnya ia harus tinggal dalam klas tempat ia dilahirkan, dalam hal ini kita mendapatkan sistem tertutup. Suatu sistem kasta yang tradisional misalnya, dapat dianggap sebagai sistem klas yang tertutup. Sebaliknya apabila seseorang dengan mudah bisa dari klas yang satu dengan klas yang lain, kita mendapatkan klas sitem yang terbuka. Barangkali dalam kenyataanya, tidak satu sistem klaspun yang tertutup atau terbuka sepenuhnya. Yang ada hanya diantara keduanya dan inilah sebenarnya yang kita masud dengan tingkat mobilitas. Semakin mobil semakin terbuka sistem klas dan semakin inmobil semakin tertutup sistem klas itu.
Secara umum kita dapat menyatakan bahwa sistem klas di Amerika relatif adalah terbuka atau mobil sekalipun dalam praktik terdapat rintangan-rintangan untuk berpindah dari klas yang satu ke klas yang lain baik disebabkan karena ras, agama atau faktor-faktor yang lainnya lagi. Administrasi negara dipengarui oleh sistem klas. Ciri yang pokok daripada birokrasi di Amerika Serikat ialah adanya pengaruh dari sistem klas yang terbuka. Jabatan-jabatan ditingkat atas dari birokrasi terbuka bagi setiap orang yang memenuhi syarat-syarat, dengan tiada mengingat betapa rendahnya jabatan yang dipangkunya sewaktu itu memasuki sesuatu dinas. Jadi, disana tidak berlaku sistem pengangkatan pegawai di tingkat yang lebih rendah secara otomatis untuk mengisi lowongan jabatan di tingkat yang lebih tinggi, kalau ada pengangkatan-pengangkatan yang sedemikian itu harus melalui ujian-ujian yang sifatnya kompetitif.
(2)     Deferensiasi ciri-ciri (nilai)
Dalam masyarakat feodal, klas atas (upper class) merupakan orang yang terpandang (the elect). Mereka memonopoli semua ciri-ciri (nilai) kekuasaan, kekayaan, kehormatan, dan sebagainya. Kita mengenal masyarakat aristokrasi yang merupakan perwujudan terkuasanya semua nilai-nilai tadi dalam satu kelompok. Dilingkungan masyarakat Amerika Serikat dan masyarakat Barat pada umumnya sampai batas-batas tertentu terdapat diferensiasi (pemisahan) diantara ciri-ciri (nilai-nilai) tadi sehingga terbentuk dalam klas atas itu kelompok elit (penguasa) disamping kelompok lain yang utama yaitu the eminent. Utama  karena ciri-ciri (nilai) kekayaan, karena nilai pendidikan, karena penghargaan (prestise).  Akan tetapi, pemisahan demikian jangan diartikan golongan elit itu tidak menikmati nilai yang lain. Golongan elit juga mempunyai nilai yang lain walaupun tidak sebesar yang ada pada the eminent.
Demikian juga golongan the eminent jangan ditafsirkan tidak mempunyai kekuasaan; kekuasaan ada tetapi tidak sebesar kekuasaan yang ada pada the elite.
Struktur administrasi negara di Amerika Serikat cermin dari pada adanya diferensiasi dari klas atas yang terdiri dari elit dan the eminent. Demikian juga mobilitas administrasi negara merupakan cermin mobilitas klas.
Pengaruh administrasi negara terhadap struktur dan sistem klas
Jabatan-jabatan yang  terbuka bagi siapa saja berarti menjamin kelangsungan perpindahan dari satu jabatan ke jabatan lain, dari satu tingkat ke tingkat yang lain, bahkan dari swasta ke dinas pemerintahan dan sebaliknya. Sehingga keadaan demikian menjamin kelangsungan sistem klas terbuka (open class system).
Sebagai spesialis teknis harus memutuskan perhatian pada implementasi keputusan-keputusan dan bukan pada pembuatan keputusan-keputusan. Memusatkan bagaimana melaksanakan kebijakan secara efisien dan bukan bagaimana memerintah. Ini tidak sesuai dengan konsepsi administrator sebagai generalis. Administrator sebenarnya melaksanakan fungsi administrasi : POSDCORE (pllaning, organizing, staffing, directing, coordinating, reporting, budgeting). Di Amerika Serikat ada konsepsi administrator melaksanakan apa yang dibuat oleh the ruller melalui sekelompok pejabat yang disebut executive class. Dari executive class inilah kemudian pekerjaan-pekerjaan diturunkan kepada administrator klas.
B.  Dasar-dasar Ekonomi[6]
Kehidupan ekonomi Amerika Serikat ialah  produktivitas. Tingkatan produktivitas di sana yang begitu tinggi tidak lain disebabkan karena pengaturan institusional yang demikan rapi yang mendorong seseorang untuk bekerja sedemikian rupa dan institusional ini disenangi orang teristimewa untuk mempertahankan sistem pembentukan harga pasar. Menurut sistem ini orang-orang bebas untuk mengajukan penawaran dan permintaan di pasar baik terhadap barang-barang konsumsi maupun alat-alat produksi.
Pengaruh dari sistem pasar terhadap kehidupan sosial Amerika Serikat demikian kuatnya, sehingga kadang-kadang meninggalkan nilai-nilai sosial dan mempertimbangkan segala sesuatu sebagai “Commodities” (barang dagangan) yang dapat diperjual belikan dipasar. Orientasi pasar ini berpengaruh terhadap administrasi negara baik langsung maupun tidak langsung.
a)    Pengaruh Langsung
(1)   Konsep Commodity
Karena tenaga kerja dianggap sebagai commodities (barang dagangan), harganya akan berupa gaji atau upah. Tidak hanya para pekerja pabrik, atau buruh swasta, tetapi juga pegawai-pegawai pemerintah mulai dari kepala biro sampai ke pesuruh dianggap pihak-pihak yang menjual tenaganya belaka.
(2)   Konsep kebebasan memilih
Dalam administrasi negara (dalam hal ini administrasi kepegawaian). Seorang pegawai menjual jasa-jasanya untuk mendapatkan pembayaran yang terbaik. Apabila ia ingin dapat mencari posisi yang lebih baik maka ia akan pindah ke lain jawatan atau dinas. Juga sebaiknya apabila kepala jawatan/dinas menganggap bahwa seorang pegawai tidak diperlukan lagi, atau hasil kerja seorang pegawai tiada memadai lagi dengan gaji yang dibayarkan tiap-tiap bulan, maka ia dapat memberhentikan pegawai tersebut.
Konsep demikian ini berarti dehumanisasi hubungan kerja, dan pada prinsipnya diterima didalam admnistrasi negara. Setiap jawatan (dinas) pemerintah dengan melalui ujian-ujian, berusaha mendapatkan tenaga-tenaga yang terbaik untuk mengisi setiap posisi yang ada, tanpa menghiraukan latar belakang sosial, keluarga, agama, dan rasial. Posisi tidak dianggap sebagai atribut dari seorang pejabat, seperti status daTetapi bagaimanapun juga prinsip pasar terbuka telah berpengaruh telah kuatnya terhadap admnistrasi negara, dengan melaksanakan prinsif “the best man for the job” dan sistem karirya relatif terbuka.
(3)   Konsep kebebasan kontrak
Di pasar orang bebas untuk mengakibatkan diri pada kontrak untuk membeli atau menjual barang-barang dann jasa-jasa menurut syarat-syarat yang disetujui. Kontrak sedemikian itu mungkin memuat ketentuan-ketentuan tentang jangka waktu berlakunya, dan berakhirnya apabila syarat tidak dipenuhi. Dasar-dasar kontrak ini diperlukan juga bagi hubungan kerja antara pegawai dan jawatan/dinas tempat ia bekerja. Hanya dalam dinas militer, sifat kontrak dan hubungan kerja kurang tampak, terlebih pada masa perang.
b)   Pengaruh tidak langsung
Orang-orang  di pasar bebas mengadakan kontrak dan menetukan syarat-syarat. Apabila pasar itu sifatnya masih sederhana, dan belum meluas, orang dapat bertemu muka satu sama lain dimeja untuk merundingkan syarat-syaratnya. Akan tetapi apabila pasar itu sudah sangat kompleks dan meluas meliputi seluruh wilayah negara, jarang sekali penjual dan pembeli tatap muka.
Ekonomi Amerika Serikat mengalami perkembangan sebagai akibat teknologi fisik maupun teknologi sosial. Yang bersangkut dengan teknologi fisik misalnya pesawat terbang, automobil, alat-alat pertanian, mesin-mesin industri, dan sebagainya telah mendorong perkembangan ekonomi[7] yang mempunyai dampak terhadap sistem administrasi negara. Federal Aviation Agency (suatu Badan Federal) diciptakan untuk mengatur jalur penerbangan dan lalu lintas udara, Civil Aeronautics Board, satu dewan yang diadakan untuk mengatur industri penerbangan komersial, badan-badan pemerintah telah banyak diciptakan untuk memelihara jalan raya, mengatur lisensi penggunaan aotumobil.
National Food Commission on Food Marketing dibentuk untuk petani dalam pemasaran hasil-hasil pertaniannya berhubung meningkatnya hasil produksi dengan digunakan alat-alat pertanian modern dan sebagainya. Yang bersangkutan dengan teknologi sosial misalnya organisasi perusahaan besar (coorporation) yang mendorong perkembangan ekonomi. Dengan organisasi perusahaan yang efisien, dengan berbagai bentuk perusahaan, dimungkinkan pertumbuhan, dan perkembangan ekonomi, hal mana memungkinkan pemerintah/administrasi negara menghimpun dana yang lebih besar guna membiayai operasi-operasinya; membayar gaji yang memadai, membeli alat perlengkapan yang  mutakhir dan sebagainya.[8] Ekonomi yang semakin berkembang dengan titik berat kegiatan pada industri, perdagangan dan jasa-jasa, memerlukan pengetahuan dan campur tangan admnistrasi negara. Campur tangan tersebut antara lain berupa pengawasan proses industri untuk keselamatan para pekerja/pegawai, dengan didirikannya inspeksi perburuhan; perlindungan konsumen dengan mengawasi dan menjamin mutu hasil prosuksi dan jasa-jasa.


Sistem Perekonomian Amerika Serikat
Secara umum Amerika Serikat dianggap sebagai negara paling maju didunia di samping paling kaya. Dengan pendudukannya 5% dari jumlah dunia, Amerika Serikat memiliki gross national product (GNP) sebesar U$ 9.255 triliyun, jumlah yang sama dengan seperempat gross global product yang diterima dunia tiap tahun.
Dalam banyak hal Amerika Serikat berada pada rangking no.1 di dunia, antara lain:
1.    Bidang produksi pangan;
2.    Bidang tekhnologi;
3.    Bidang ekonomi;
4.    Bidang persenjataan nuklir
Amerika Serikat adalah negara super multirasial, dihuni oleh semua ras dan dari aneka ragam manusia dari semua ragam manusia di dunia.
Sistem politik sangat terkenal demokrasi dengan asas benar-benar luber (langsung, umum, bebas, dan rahasia) banyak negara yang menjadikan Amerika Serikat sebagai tolak ukur dan standar bagi kehidupan kenagaraan yang ideal. Namun sejak beberapa tahun belakangan Amerika Serikat banyak tertinggal khususnya dalam manufaktur, barang-barang konsumsi. Di bidang politik internasional Amerika Serikat menjadi sangat congkak dalam menangani berbagai isu internasional khususnya sela perang dingin usai.
Dengan gampang mereka menuduh Irak memiliki persenjataan nuklir, tetapi kemudian setelah diluluhlantakan, Amerika Serikat hanya dengan gampang minta maaf mengatakan bahwa memang tidak ada persenjataan nuklir, sedangkan maksud utamanya, adalah untuk menguasai perekonomian Irak terutama dalam perladangan minyak dan gas bumi.
Amerika Serikat juga sangat aktif memperhatikan pergolakan politk dunia tetapi sudah barang tentu dengan memperhatikan perekonomian masing-masing negara agar mereka dapat berpartisipasi dalam ekpansi dagangnya. Dengan demikian demokrasi politik dibarengi dengan demokrasi ekonomi termasuk perdagangan film bernuansa kemanusiaan dan seks bebas.[9]
C.  Jaringan Komunikasi
Dalam membahas mempelajari jaringan-jaringan komunikasi dalam suatu masyarakat dan kemudian melihat ataupun menelaah pengaruhnya terhadap administrasi negara, perlu kita memperhatikan beberapa hal yang penting sehubungan dengan proses komunikasi itu. Yaitu meliputi:
a.    Bahasa (pentingnya bahasa persatuan)
b.    Hal yang kedua adalah melek huruf (literacy)
c.    Mobilisasi dan assimilasi
Hal-hal yang mendorong penduduk mempunyai pandangan yang  sama tentang suatu hal.[10]
(1)      Proses mencapai konsensus.
(2)     Faktor yang lain ialah keyakinan agama.
(3)     Faktor selanjutnya yaitu keyakinan politik.[11]
c)    Pengaruh masyarakat nasional terhadap administrasi negara.
Tingkat asimilasi dan mobilisasi bukan hanya berpengaruh pada masyarakat saja tetapi juga kepada administrasi negara. Masyarakat Amerika atau masyarakat barat tergolong dalam masyarakat yang tingkat asimilasi dan mobilisasinya tinggi. Keadaan yang demikian menyebabkan masyarakat dapat melakukan komunikasi secara luas, dan berpindah dari tempat kelain tempat secara aman, tetapi dimanapun mereka berada mempunyai kesamaan nilai-niai sehingga menyebabkan membentuk suatu identitas tersendiri dimana perbedaan-perbedaan dapat teratasi. Misalnya orang-orang Amerika berada, dapat mengkuti kejadian-kejadian dari pusat. Pemerintah secara cepat disebabkan jaringan komunikasi yang sempurna. Dimanapun mereka berada mereka pada umumnnya menentang komunisme, yang dianggap mengancam kebebasan untuk meningkatkan kemakmuran. Jadi di Amerika telah dijunjung tinggi kebebasan, hal ini berarti sudah terjadi asimilasi antara value dan ideas.
Masyarakat yang mobilisasinya tinggi tetapi asimilasinya rendah, ini yang disebut plural community atau poly communal. Mereka belum mempunyai kesamaan value dan ideas. Hal yang demikian itu mempengaruhi administrasi negara. Dalam pelaksanaan kepegawaian pada plural community tersebut biasanya timbul rasa curiga diantara kelompok-kelompok masyarakat. Keadaan yang demikian ini mempengaruhi juga administrasi negara. Untuk mengatasinya perlu dilakukan pembinaan masyarakat agar menjadi masyarakat yang terasimilasikan, sehingga dimana mereka berada, dalam suatu hal mereka mempunyai suatu sikap yang sama.
Pluralistic community adalah suatu masyarakat dimana mobilisasi dan asimilasinya tinggi tetapi dalam masyarakat itu terdapat asosiasi dan kelompok yang didasarkan pada profesi-profesi atau fungsi-fungsi terteentu masyarakat yang demikian disebut national community adalah masyarakat yang menasional.
Pengaruh national community terhadap administrasi negara pertama-tama tampak dengan jelas pada komunikasi antara rakyat dengan pegawai-pegawai pemerintah komunikasi antara masyarakat atau penduduk dengan pemerintahannya atau dengan pejabat-pejabat negara telah dipergunakan nilai-nilai sosial (social values) dan bahasa yang sama. Penggunaan bahasa yang sama dan landasan nilai dan sosial yang sama antara pemerintah dan masyarakat mempermudah tukar-menukar gagasan, informasi, terbentuk saling pengertian dn mempercepat saling percaya mempercayai.
d)   Pengaruh tidak langsung dari komunkasi terhadap administrasi negara
Masyarakat plural atau poly communal memiliki kelompok-kelompok masyarakat yang mempunyai nilai-nilai bahasa agama dan keturunan atau asal-usul sendiri-sendiri. Kelompok-kelompok yang demikian ini saling curiga mencurigai mengadakan persaingan satu dengan yang lain, saling berebut benar, saling berebut rezeki. Untuk mengatasi ini dipakai sistem Quota, yaitu memberikan jatah kepada sesuatu kelompok seain itu dalam alokasi daripada program, administrasi negara harus memberikan perhatian kepada kelompok-kelompok tersebut.
D.  Budaya Amerika Serikat
Perkembangan Budaya Amerika Serikat: sejarah, hari-hari libur, olah raga, agama, kuliner, musik, tari, dan seni rupa. Banyak dipengaruhi oleh budaya eropa, khususnya inggris, serta budaya indian sebagai masyarakat asli.[12]
Budaya Amerika Serikat adalah budaya multikultural karena dihuni oleh berbagai macam suku didunia. Dan  hingga saat ini berbagai macam budaya dunia bercampur, namun budaya country dan koboi umumnya menjadi salah satu lambang dan ciri khas yang terkenal tentang Amerika.


E.  Kondisi Geografis dan Demografi Amerika Serikat
1.    Geografis Amerika Serikat
Geografis Amerika adalah negara yang terletak di Belahan Barat, terdiri dari empat puluh delapan negara bagian di Amerika Utara; termasuk Alaska, semenanjung yang membentuk bagian paling barat laut Amerika Utara, dan Hawaii, kepulauan di Samudra Pasifik. Negara ini memiliki perbatasan darat dengan Kanada dan Meksiko, dan perbatasan laut dengan Rusia.
Luas wilayah daratan utama Amerika Serikat adalah 2,959,064 square miles (7,663,941 km2). Alaska, yang dipisahkan dari daratan utama Amerika Serikat oleh Kanada, adalah negara bagian terluas, dengan luas 663,268 square miles (1,717,856 km2). Hawaii berlokasi di tengah-tengah Samudra Pasifik, di sebelah barat daya Amerika Utara, dengan luas wilayah 10,931 square miles (28,311 km2).
Amerika Serikat adalah negara terluas ketiga atau keempat di dunia (menurut luas daratan dan perairan), di bawah Rusia dan Kanada serta satu tingkat di atas atau di bawah RRC. Pemeringkatan tersebut bervariasi, tergantung pada apakah wilayah-wilayah yang dipersengkatan oleh RRC dan India turut dihitung dan bagaimana pengukuran luas total dari Amerika Serikat sendiri: kisaran perhitungan mulai dari 3,676,486 square miles (9,522,055 km2) hingga 3,717,813 square miles (9,629,091 km2) dan 3,794,101 square miles (9,826,676 km2). Jika yang dihitung hanya luas daratan saja, maka AS menempati peringkat ketiga, di bawah Rusia dan RRC serta di atas Kanada.
Dataran di sebelah pesisir Atlantik terdiri dari hutan gugur dan perbukitan Piedmont. Pegunungan Appalachian membagi pantai timur Amerika Serikat menjadi dua bagian, yaitu kawasan Danau-Danau Besar dan padang rumput Midwest. Sungai MississippiMissouri, yang merupakan sistem sungai terpanjang keempat di dunia, mengalir dari utara ke selatan melalui jantung Amerika Serikat. Di sebelah barat, membentang padang rumput Great Plains yang subur dan datar, dan diujungnya terdapat dataran tinggi di sebelah tenggara.
Pegunungan Rocky terletak di tepi barat Great Plains, membentang dari utara ke selatan di seluruh negara, dengan ketinggian lebih dari 14.000 kaki (4.300 m) di Colorado. Di sebelah baratnya lagi, terdapat Great Basin dan padang gurun seperti Chihuahua dan Mojave. Pegunungan Sierra Nevada dan Cascade terletak di sepanjang pesisir Pasifik, keduanya memiliki tinggi lebih dari 14.000 kaki.
Titik terendah dan tertinggi di Amerika Serikat daratan berada di negara bagian California, keduanya hanya berjarak 80 mil. Dengan ketinggian 20.320 kaki (6.194 m), Gunung McKinley di Alaska adalah puncak tertinggi di Amerika Serikat dan di Amerika Utara. Gunung api aktif umumnya terdapat di Alaska, misalnya di Kepulauan Alexander dan Aleutian. Hawaii juga memiliki banyak gunung berapi aktif. Supervulkan yang mendasari terbentuknya Taman Nasional Yellowstone adalah situs vulkanis terbesar yang terdapat di Amerika Serikat.
Dengan luasnya yang besar dan keadaan geografis yang beragam, Amerika Serikat juga memiliki berbagai tipe iklim. Di sebelah timur meridian ke-100, iklimnya berkisar antara kontinental lembap di sebelah utara hingga subtropis lembap di sebelah selatan. Ujung selatan Florida beriklim tropis, begitu juga di Hawaii. Great Plains di sebelah barat meridian ke-100 beriklim semi-kering. Sedangkan sebagian besar pegunungan di bagian Barat beriklim alpen. Di Great Basin iklimnya kering, barat daya beriklim gurun, sementara pesisir California beriklim Mediterania, dan iklim laut terdapat di Oregon, Washington, dan Alaska selatan. Sebagian besar Alaska beriklim subarktik atau kutub. Cuaca ekstrem sering terjadi di negara-negara bagian yang berbatasan dengan Teluk Meksiko yang rentan terhadap badai; sebagian besar tornado di dunia terjadi di Amerika Serikat, terutama di Tornado Alley, Midwest.[13]
2.    Demografi Amerika Serikat
Saat ini, dunia yang kita tempat memiliki 195 negara dengan jumlah penduduk (populasi) sebanyak 7,095,217,980 jiwa (menurut CIA World Factbook Tahun 2013). Republik Rakyat China menempati urutan pertama dengan jumlah penduduknya sekitar 1,3 milliar jiwa atau tepatnya adalah 1,349,585,838 jiwa.
Sedangkan Amerika Serikat memiliki jumlah penduduk 316,668,567 jiwa yang tinggal di wilayah dengan luas 9,826,675 km2.. Angka ini merupakan 4,5% dari jumlah penduduk dunia dan merupakan urutan ke-3 penduduk terbanyak di dunia setelah China dan India.
Amerika Serikat merupakan negara industri terbesar nomor satu di dunia. Amerika Serikat mempunyai kawasan The Black Country, yang berpusat di Pittsburgh sebagai industri baja. Amerika Serikat terdiri atas 50 negara bagian (negara federal).[14]

F.   Pola-Pola Ideologi atau Simbol
Sistem simbol adalah suatu nilai yang dipegang teguh dan dijunjung tinggi serta merupakan landasan bagi seseorang atau masyarakat untuk bertindak. Dalam politik kita mengenal political symbol yang menurut Laswell dan Kaplan terdiri dari: Myth, Formula dan Code.[15]
Myth atau mitos adalah suatu doktrin atau ajaran atau simbol yang dipergunakan untuk memberikan sifat-sifat daripada sesuatu hal. Dalam hubungan dengan mitos politik (political myth) adalah doktrin atau ajaran yang menunjukan sumber daripada kedaulatan yang menggambarkan tujuan daripada manusia, yang melukiskan hak-hak dan kewajiban-kewajiban dari manusia dan juga hubungan-hubungan esensialn di kalangan mereka. Contoh daripada mitos misalnya sumber daripada kedaulatan itu adalah rakyat dan bahwa tujuan dari pada manusia adalah mencapai kesempurnaan pribadi dan berbuat jasa untuk sesamanya.
Formula adalah seperangkat peraturan yang mengatur/menentukan bagaimana The Ruler shall be Choosem,[16]
Pejabat-pejabat pemerintahan sering dituntut oleh kareia tindakan-tindakannya tidak berdasarkan hukum pola-pola atau simbol dipengaruhi oleh:[17]
a)    Pengaruh mitos, formula dan kode terhadap administrasi negara;
b)   Konsesnsus persamaan (equality) dan pengaruhnya terhadap administrasi negara;[18]
c)    Pengaruh administrasi negara terhadap mitos human equality.[19]


G. Rangka Dasar dan Sistem Politik[20]
Ahli-ahli politik atau ilmuwan politik (political scientist) memusatkan perhatian pada demokrasi dan totaliterianism; ada kesamaan paham antara political scientist bahwa administrasi negara disubordinasikan pada penguasa politik. Ada pihak yang memberikan dasar-dasar pembenaran bagi paham demokrasi dan menyerang paham totaliter, tetapi sebaliknya ada pula yang memberikan dasar-dasar pembenaran bagi paham totaliter dan menyerang paham demokrasi. Namun, suatu hal yang perlu dicatat bahwa pembela paham demokrasi dan pembela paham totaliter itu sama-sama berpendapat bahwa administrasi negara itu sebenarnya merupakan alat perlengkapan yang berada dibawah pengawasan organ politik yang sedang berkuasa (wajah administrasi negara sebagai policy execution).

H.  Sistem Pemerintahan
Di Negara Amerika Serikat berlaku teori pemisahan kekuasaan (separation of power) alat-alat perlengkapan negara. Kekuasaan negara dipisahkan kedalam tiga kekuasaan, yaitu: kekuasaan legislatif, kekuasaan eksekutif, dan kekuasaan yudikatif.
1.    Kekuasaan Legislatif
Di Negara Amerika Serikat, kekeuasaan legislatif dipegang oleh suatu badan perwakilam yang disebut Congress. Congress ini terdiri dari dua majelis, yaitu:
a.    Senate (Majelis Tinggi)
b.    House of Representatives (Majelis Rendah)
2.    Kekuasaan Eksekutif
Presiden adalah pemegang kekuasaan eksekutif selama masa 4 tahun, dibantu oleh seorang Wakil Presiden. Selain daripada itu dalam melaksanakan kekuasaan eksekutif, Presiden dibantu oleh kabinet yang terdiri dari sekretaris-sekretaris (menteri-menteri). Mentri tersebut dipilih oleh presiden dan kemudian disahkan oleh Senate. Menteri-menteri ini memimpin departemen dsn bertanggung jawab terhadap presiden.
3.    Kekuasaan Yudikatif
Kekuasaan yudikatif (kekuasaan kehakiman) dipegang oleh supreme.
Court of justice (mahkamah agung) yang menjadi konstitusi dan pelari bila timbul perselisihan antara uni negara bagian. Para anggotanya selain bertindak sebagai hakim juga bertindak sebagai penafsir yang pasti terhadap konstitusi (UUD) Amerika Serikat.
Pemilihan para menteri dilakukan oleh Presiden dan menteri tersebut bertanggung jawab terhadap presiden; hal ini menunjukan bahwa sistem pemerintahan yang dipakai oleh Amerika Serikat adalah sistem yang disebut: Sistem Kabinet Presidensial.
Suatu hal yang perlu dikemukakan adalah tentang ada dan berlakunya atau dianutnya suatu sistem yang dikenal dengan nama check and balance, yaitu adanya suatu kewenangan antara ketiga kekuasan negara, yakni presiden dapat diawasi oleh congresdalam hal-hal tertentu, dan congress dapat diawasi oleh supreme court of justice (mahkamah agung), sedangkan mahkamah agung dapat di check oleh presiden.
Sistem demokrasi yang dilaksanakan di Amerika Serikat adalah sistem demokrasi liberal yaitu suatu bentuk demokrasi yang menghargai dan yang mengutamakan pribadi seseorangnya yang dijamin undang-undang. Demikian juga sistem sosial ekonominya; setiap orang merdeka berusaha menurut kecakapannya, dan merdeka merdeka dalam hal pemilikan (free enterprise, private ownership of capital).
Sistem kepartaian yang dilaksanakan atau diterapkan di Amerika Serikat adalah Sistem dua partai yaitu hanya diakui adanya dua partai yaitu partai republik dan partai demokrat. Kedua partai ini selalu silih berganti dalam menguasai pemerintahan di Amerika Serikat dari masa ke masa. Namun kekuasaan negara tidak sepenuhnya ada di salah satu partai seperti di Uni Soviet atau RRC.
Adapun sistem pemerintahan negara bagian adalah sebagai berikut:
1.    Tiap-tiap negara bagian mempunyaiokonstitusi sendiri yang ditetapkan oleh rakyat negara bagian itu.
2.    Kekuasaan pemerintah bagian:
a.    Kekuasaan legislatif
Kekuasaan legislatif dipegang dan dilaksanakan oleh dua dewan majelis yaitu:
1)   Senate
2)   House of Resentatif
b.    Kekuasaan eksekutif
Kekuasaan eksekutif dipegang dan dilaksanakan oleh seorang gubernur (governor) yang dipilih langsung oleh rakyat negara bagian.
c.    Kekuasaan yudikatif
Kekuasaan yudikatif atau kehakiman dipegang atau dilaksanakan oleh high court dan dibantu oleh badan-badan kehakiman lain atau keadilan-keadilan yang berada di bawahnya.
Ciri-ciri penting pemerintahan Amerika Serikat, antara lain:[21]
1.    Amerika serikat merupakan Negara republik federasi yang demokratis;
2.    Terdapat pembagian kekuasaan konstisional antara pemerintahan federal atau serikat dan pemerintahan negara-negara bagian atau state;
3.    Pemerintahan oleh rakyat (government by the people) mengakui bahwa kedaulatan berada ditangan rakyat yang terlihat dalam proses pemilahan umum;
4.    Terdapat pemisahan kekuasaan yang tegas antara legislatif, eksekutif, dan yudikatif, baik mengenai organ pelaksana maupun fungsi kekuasaan badan-badan tersebut yang saling membatasi satu sama lain dengan asas check and balance;
5.    Negara-negara bagian mempunyai hak-hak yang sama;
6.    Keadilan ditegakan melalui badan yudikatif, yaitu mahkamah agung (superme court), yang bebas dari pengaruh kedua badan lainnya, (legislatif dan eksekutif) dan menjamin hak-hak kebebasan dan kemerdekaan individu serta menjamin tegaknya hukum (rule of low);
7.    Suprastruktur politik ditopang oleh infrastruktur politik yang menganut sistem dirpartisan.[22]

I.     Sistem Administrasi  Negara Amerika Serikat
Menurut J.Parson (Republikan) memilki konsep yang berlainan mengenai peran pemerintah serta bentuk dan isi dari Administrasi Negara. J. Parson berpendapat bahwa pemerintah seharusnya melaksanakan kegiatan-kegiatan yang minimun saja, pemerintah yang baik bukanlah pemerintah yang mengkonsolidasikan dan memusatkan kekuasan, tetapi pemerintah yang mendistribusikan kekuasaan. Pernyataan J. Parson tersebut tersebut kemudian menjadi ungkapan yang sangat terkenal, yaitu ; “ Power always tend to corrupt the man in whome it is vested ”. Atas dasar ungkapan tersebut, menjadi tugas pemerintah adalah : Membatasi kekuasaan seminimal mungkin; Juga mengendalikan yang ketat dari bidang legislatif terhadap kekuasan dan pengambilan keputusan resmi. Parson lebih menyukai kebebasan dan lebih menyukai berkuasanya bidang legislatif serta menentang kekuasaan dan kebebasan pengambilan keputusan oleh eksekutif; walaupun di dalam keadaan krisis mereka menggunakan langkah-langkah yang dipakai kaum federalis. Pada periode demokrasi ini, bentuk administrasi tidak secara prinsipil berubah; tetapi sifat dan jiwanya telah dimodifikasi secara mendalam.
Pengaruh demokrasi yang nyata sampai saat ini masih dapat kita ingat yaitu adanya Doktrin Rotasi (the Rule of Rotation); sebab dalam hal ini mereka berpendapat bahwa : tidak ada seorang pun yang mempunyai hak milik atas jabatan. Berdasar doktrin rotasi tersebut, dikemukakan juga bahwa memegang suatu jabatan dalam waktu yang lama itu berbahaya. Dinyatakan pula oleh para penganut paham demokrasi; bahwa tugas-tugas di dalam dinas publik atau jawatan umum itu sangat jelas dan sangat sederhana. Oleh karenanya rotasi/pergantian jabatan merupakan cara yang tepat untuk mendidik warga negara dalam suatu Republik. Pendirian ini merupakan unsur baru yang dimasukkan/diintrodusir kedalam Sistem Administrasi Amerika, walaupun dalam masyarakat yang kompleks pendiriannya masih perlu pembatasan-pembatasan, namun sifat Demokrasi Amerika merupakan ciri yang menonjol. (Catatan : Harapan kaum Republikan tersebut makin merosot karena Doktrin Rotasi tersebut merosot menjadi Partisanship, Political spoil, korupsi, serta standar-standar etis masa lalu merosot. Kualitas administrasi terancam sehingga sebagai akibatnya maka standar-standar dinas publik menurun, yang lebih dipercepat oleh adanya perang saudara di Amerika/civil war.
Sebagai akibat dari keadaan dinas publik yang makin merosot tersebut, timbul tuntutan adanya pemurnian moral dari kehidupan publik; sebab apabila tidak, hal ini akan mengancam eksistensi Negara Amerika. Dalam hubungan itu, yang pertama-tama dituntut adalah :
1.    Hapusnya sistem patronage; yang diganti dengan ujian-ujian yang kompetitif.
2.    Hapusnya hak permanen atas suatu jabatan tertentu.
3.    Adanya pelaksanaan pemerintahan yang bebas dari ganguan politik.
Setelah gerakan moral effort; kemudian timbul yang dikenal dengan gerakan scientific management
(dipelopori FW taylor, tahun 1880). Jika kita bandingkan dengan gerakan moral effort, maka secara prinsipiil gerakan Scientific Management dalam kaitannya dengan Sistem Administrasi Negara Amerika menghendaki :
1.    Menuntut  adanya pertanggungjawaban pemerintahan,
2.    Menegakkan eksekutif sebagai badan management pusat,
3.    Membentuk dinas-dinas anggaran/budget,
4.    Merubah komisi dinas sipil menjadi dinas kepegawaian yang mempunyai tugas yang positif,
5.    Menggunakan planning sebagai langkah operasional yang lebih mantap.
Berdasar atas perkembangan dari Sistem Administrasi Negara Amerika tersebut, LD White memberikan suatu kesimpulan bahwa dasar-dasar Sistem Administrasi Negara Amerika adalah :
·      Berdasar hukum dan pejabat-pejabat publik bertanggung jawab sesuai dengan Rule of Law pada Pengadilan Biasa.
·      Prinsip administrasi ditetapkan oleh badan-badan perwakilan dan badan-badan legislatif yang dipilih oleh rakya.
·      Berjiwa demokrasi.
·      Kegiatan-kegiatan prinsip administrasi dilakukan berdasar pada persetujuan rakyat.
·      Administrasi Negara bersifat profesional.
·      Struktur kepegawaian dan sudut pandang prinsip administrasi adalah sipil.
·      Sistem administrasi negara bersifat federal.
·      Berakar dalam, pada masyarakat setempat, dan bekerja dalam skala besar.[23]

















Tidak ada komentar:

Posting Komentar