BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejak Woodrow Wilson “menggegerkan” publik Amerika Serikat melalui
tulisannya yang berjudul The Study of
Administration (1887) pada jurnal Political
Science Quarterly, administrasi negara mulai berkembang sampai ke antero
dunia. Sejak dekade 1990an, administrasi negara telah berkembang pesat
dibandingkan zamannya Wilson. Tidak bisa dipungkiri bahwa perkembangan ilmu
administrasi negara begitu masif terjadi di negara asalnya Amerika Serikat dan
negara-negara Anglo-Saxon lainnya seperti Inggris, Kanada, Australia dan
Selandia Baru. Sedangkan di negara-negara berkembang, dinamika administrasi
negara tidak begitu intens karena masih kuatnya kontrol politik, birokrasi dan
budaya.
Demokratisasi yang berlangsung luas diberbagai negara dunia setelah
berakhirnya perang dunia I, melahirkan negara-negara rezim demokratis. Seiring
dengan itu tuntutan untuk menyusutkan peran negara dalam kehidupan berbangsa
semakin meluas. Peran administrasi publik dalam konteks demikian secara
imperatif mereposisikan dirinya sebagai good
governance, yang semula menjadi instrumen negara menjadi instrumen publik
dalam konteks yang luas. Administrasi publik menjadi sarana utama untuk
meningkatkan tercapainya tujuan publik utamanya dalam mengalokasikan resorsis
publik sehingga terhindar dari distorsi, manipulasi. Sekalipun demikian, governance sebagai sebuah pendekatan
dalam administrasi publik juga mulai memasuki ekologi sosial baru yang sarat
dengan sistem nilai misalnya budaya, politik, informasi, komunikasi.
Nilai-nilai formal yang direproduksi secara hirarkis dan rasional memang turut
membangun watak reposisi ini. Tetapi aspek yang lebih penting dan strategis
menentukan karakter administrasi publik adalah justru terletak pada idiom-idiom
dan kuadran nilai spontan dan arasional yang menjadi modal sosial sebuah
masyarakat.
Sebagai makhluk sosial, manusia tidak pernah dapat hidup seorang diri. Di
manapun, bilamanapun dan dalam keadaan bagaimanapun, manusia senantiasa
memerlukan kerjasama untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang tidak mengenal
batas karena fitrahnya sebagai makhluk yang tertinggi derajatnya di muka bumi.
Untuk mempertahankan hidupnya sebagai makhluk yang tertinggi derajatnya,
manusia harus mampu memenuhi kebutuhan hidup yang mendasar (basic needs) maupun kebutuhan hidup
sampingan (derived needs) yang justru
lebih banyak dan lebih beragam. Selain kebutuhan biologis, manusia menghadapi
kebutuhan sosial dan integritas yang tidak mudah dipenuhi tanpa kerjasama
dengan sesamanya. Oleh karena itulah manusia senantiasa mengembangkan
persekutuan sosial (social group) dan
pengendaliannya (social organization)
demi ketertiban bermasyarakat. Tanpa disadari, persekutuan sosial dengan
perangkat kelembagaannya menciptakan lingkungan (hidup) sosial yang menuntut
para anggotanya untuk menyesuaikan diri, sebagaimana mereka menyesuaikan diri
terhadap lingkungan hidup alamnya. Kemampuan akal manusia untuk mempersatukan (to assimilate) khasanah alam ke dalam
ranah kebudayaan dan melihat diri dan orang lain sebagai bagian dari
lingkungannya itulah pangkal perwujudan lingkungan sosial. Dengan secara lebih
lugas Bennett (1976) menyatakan bahwa manusia hidup dalam lingkungan yang
mereka manfaatkan, bukan untuk disalah gunakan, bersama orang lain yang membentuk
suatu lingkungan (human ecology) yang
merupakan bagian dari lingkungan hidup yang lebih luas (natural ecology) sebagai kenyataan. Oleh karena itu manusia lebih
banyak dituntut untuk beradaptasi terhadap lingkungan sosial yang mereka
ciptakan berdasarkan pemahaman kebudayaannya daripada menyesuaikan diri
terhadap lingkungan alam semata-mata (Budhisantoso, “Pengelolaan Lingkungan
Sosial, Ekonomi Dan Budaya”, Ekonomi Rakyat edisi Juli 2002, www. Google.com).
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, dapat diambil rumusan
masalah adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana struktur sosial Amerika Serikat dalam
Ekologi Administrasi Negara?
2. Bagaimana dasar-dasar dan sistem ekonomi Amerika
Serikat dalam Ekologi Administrasi
Negara?
3. Bagaimana jaringan komunikasi Amerika Serikat dalam
Ekologi Administrasi Negara?
4. Bagaimana budaya Amerika Serikat dalam Ekologi
Administrasi Negara?
5. Bagaimana letak geografis dan letak demografis Amerika
Serikat dalam Ekologi Administrasi Negara?
6. Bagaimana pola-pola
ideologi atau simbol Amerika Serikat dalam Ekologi Administrasi Negara?
7. Bagaimana rangka dasar atau
sistem politik Amerika Serikat
dalam Ekologi Administrasi Negara?
8. Bagaimana sistem
pemerintahan Amerika Serikat dalam
Ekologi Administrasi Negara?
9. Bagaimana sistem
administrasi negara Amerika Serikat
dalam Ekologi Administrasi Negara?
C. Tujuan Penulisan
Sesuai dengan masalah yang dihadapi maka makalah ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui struktur sosial Amerika Serikat dalam
Ekologi Administrasi Negara?
2. Mengetahui dasar-dasar dan sistem ekonomi Amerika Serikat dalam Ekologi Administrasi Negara?
3. Mengetahui jaringan komunikasi Amerika Serikat dalam
Ekologi Administrasi Negara?
4. Bagaimana budaya Amerika Serikat dalam Ekologi
Administrasi Negara?
5. Mengetahui letak geografis dan letak demografis
Amerika Serikat dalam Ekologi Administrasi Negara?
6. Mengetahui pola-pola
ideologi atau simbol Amerika Serikat dalam Ekologi Administrasi Negara?
7. Mengetahui
rangka dasar atau sistem politik Amerika Serikat dalam Ekologi
Administrasi Negara?
8. Mengetahui
sistem pemerintahan Amerika Serikat dalam Ekologi Administrasi Negara?
9. Mengetahui
sistem administrasi negara Amerika Serikat dalam Ekologi Administrasi
Negara?
BAB II
PEMBAHASAN
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ekologi
Administrasi Negara Amerika Serikat:
A. Struktur Sosial[1]
Hubungan
timbal balik antara administrasi negara di Amerika Serikat, akan dikemukakan
dua variabel yaitu Struktur Sosial (Sosial
Structures) dan Klas Sosial (Social
Class). Struktur Sosial ialah bagaimana bentuk kelompok-kelompok dalam
masyarakat apakah itu keluarga, sekte agama, partai-partai politik,
koperasi-koperasi atau kias-kias sosial. Kesemuanya itu juga berpengaruh
terhadap sistem administrasi negara di Amerika Serikat, apabila kita memahami
letak dan pada perhimpunan asosiasi (assocoations)
dan sifat struktur sosial dalam kehidupan bangsa Amerika Serikat.
a)
Perhimpunan (asosiasi) sebagai “Way of life”[2]
“Way of Life” bangsa Amerika Serikat
ialah asosiasi artinya dalam menghabiskan masa hidupnya mereka itu selalu
bergabung dalam satu atau lebih asosiasi.
Ciri-ciri daripada
asosiasi tersebut yaitu:[3]
(1)
Adanya tujuan tertentu;
(2)
Bersifat universalistic;
(3)
Bersifat perjanjian (contractual).
Asosiasi itu mempunyai dua bagian pokok yaitu
keanggotaan dan yang lain staf atau pengurus yang melaksanakan pekerjaan
organisasi itu, misalnya ada Ketua, Sekretaris, Bendahara, dan Pembantu.[4]
Bahwa perhimpunan atau asosiasi sebagai
struktur sosial memiliki ciri-ciri pengkhususan fungsional (functional specification), penerimaan
bersifat universalistik (universalistic
recruitment) dan bersifat perjanjian kontraktual. Dalam administrasi negara
yang berpengaruh adalah perhimpunan atau asosiasi. Dalam masyarakat
tradisional, asosiasi belum berkembang dan berperanan, sehingga keluargalah
yang berperanan, baik dibidang politik, ekonomi, dan juga dalam administrasi
negara.
b)
Pengaruh perhimpunan terhadap administrasi
negara
Pengaruh perhimpunan terdahap administrasi negara
demikian kuatnya, sehingga administrasi negara tersebut bersifat assosiasional.
Sifat asosiasi dari administrasi negara itu akan pararel dengan sifat
assosiasional admnistrasi niaga.
Asosiasi
yang dibentuk ini kadang-kadang dianggap sebagai penyokong (supporter) dan media untuk menyampaikan
suatu maksud rencana pemerintah kepada para anggota.
Di Amerika Serikat asosiasi berfungsi
menyalurkan keinginan-keinginan dari rakyat kepada pemerintah, dan sebaliknya
membantu pemerintah melaksanakan program-programnya.
c)
Struktur Klas Sosial di Amerika Sosial.[5]
Klas
sosial dalam tulisan ini ialah sekelompok orang-orang dalam suatu masyarakat
yang memilki ciri yang sama, dan ciri-ciri mana dianggap oleh anggota
masyarakat lainnya mempunyai makna tertentu. Ciri-ciri tersebut misalnya
kekuasaan, kekayaan, penghargaan, pendidikan, keahlian dan sebagainya. Struktur
klas di Amerika Serikat, tersusun secara vertikal: upper class, the middle the lower class dan secara horizontal: the elite, the elect, te eminent.
Salah
satu cara untuk membedakan sistem klas yang satu dengan yang lain ialah dengan
melihat/mengukur tingkat mobilitas antara klas. Yang dimaksud dengan tingkat
mobilitas ialah mudah tidaknya perpindahan antar klas.
Berikut
ini akan diuraikan cara membedakan sistem klas dengan mengukur tingkat
mobilitas dan deferensiasi ciri-ciri/nilai-nilai klas.
(1)
Tingkat mobilitas (sistem klas tertutup
dan terbuka)
Apabila seseorang tidak mudah atau tidak mungkin
berpindah klas, sehingga seumur hidupnya ia harus tinggal dalam klas tempat ia
dilahirkan, dalam hal ini kita mendapatkan sistem tertutup. Suatu sistem kasta
yang tradisional misalnya, dapat dianggap sebagai sistem klas yang tertutup.
Sebaliknya apabila seseorang dengan mudah bisa dari klas yang satu dengan klas
yang lain, kita mendapatkan klas sitem yang terbuka. Barangkali dalam
kenyataanya, tidak satu sistem klaspun yang tertutup atau terbuka sepenuhnya. Yang
ada hanya diantara keduanya dan inilah sebenarnya yang kita masud dengan
tingkat mobilitas. Semakin mobil
semakin terbuka sistem klas dan semakin inmobil
semakin tertutup sistem klas itu.
Secara umum kita dapat menyatakan bahwa
sistem klas di Amerika relatif adalah terbuka atau mobil sekalipun dalam praktik terdapat rintangan-rintangan untuk
berpindah dari klas yang satu ke klas yang lain baik disebabkan karena ras,
agama atau faktor-faktor yang lainnya lagi. Administrasi negara dipengarui oleh
sistem klas. Ciri yang pokok daripada birokrasi di Amerika Serikat ialah adanya
pengaruh dari sistem klas yang terbuka. Jabatan-jabatan ditingkat atas dari
birokrasi terbuka bagi setiap orang yang memenuhi syarat-syarat, dengan tiada
mengingat betapa rendahnya jabatan yang dipangkunya sewaktu itu memasuki
sesuatu dinas. Jadi, disana tidak berlaku sistem pengangkatan pegawai di
tingkat yang lebih rendah secara otomatis untuk mengisi lowongan jabatan di
tingkat yang lebih tinggi, kalau ada pengangkatan-pengangkatan yang sedemikian
itu harus melalui ujian-ujian yang sifatnya kompetitif.
(2)
Deferensiasi ciri-ciri
(nilai)
Dalam masyarakat feodal, klas
atas (upper
class) merupakan orang yang terpandang (the elect). Mereka memonopoli semua ciri-ciri (nilai) kekuasaan, kekayaan,
kehormatan, dan sebagainya. Kita mengenal masyarakat aristokrasi yang merupakan
perwujudan terkuasanya semua nilai-nilai tadi dalam satu kelompok. Dilingkungan
masyarakat Amerika Serikat dan masyarakat Barat pada umumnya sampai batas-batas
tertentu terdapat diferensiasi (pemisahan) diantara ciri-ciri (nilai-nilai)
tadi sehingga terbentuk dalam klas atas itu kelompok elit (penguasa) disamping
kelompok lain yang utama yaitu the eminent. Utama karena ciri-ciri (nilai) kekayaan, karena
nilai pendidikan, karena penghargaan (prestise). Akan tetapi, pemisahan demikian jangan diartikan golongan elit itu
tidak menikmati nilai yang lain. Golongan elit juga mempunyai nilai yang lain
walaupun tidak sebesar yang ada pada the eminent.
Demikian juga golongan the eminent jangan ditafsirkan tidak mempunyai kekuasaan; kekuasaan ada tetapi
tidak sebesar kekuasaan yang ada pada the elite.
Struktur administrasi negara di
Amerika Serikat cermin dari pada adanya diferensiasi dari klas atas yang
terdiri dari elit dan the eminent. Demikian juga mobilitas
administrasi negara merupakan cermin mobilitas klas.
Pengaruh administrasi negara terhadap struktur dan
sistem klas
Jabatan-jabatan yang terbuka bagi siapa saja berarti menjamin
kelangsungan perpindahan dari satu jabatan ke jabatan lain, dari satu tingkat
ke tingkat yang lain, bahkan dari swasta ke dinas pemerintahan dan sebaliknya.
Sehingga keadaan demikian menjamin kelangsungan sistem klas terbuka (open class system).
Sebagai spesialis teknis harus
memutuskan perhatian pada implementasi keputusan-keputusan dan bukan pada
pembuatan keputusan-keputusan. Memusatkan bagaimana melaksanakan kebijakan
secara efisien dan bukan bagaimana memerintah. Ini tidak sesuai dengan konsepsi
administrator sebagai generalis. Administrator sebenarnya melaksanakan fungsi
administrasi : POSDCORE (pllaning, organizing, staffing, directing, coordinating,
reporting, budgeting). Di Amerika Serikat ada
konsepsi administrator melaksanakan apa yang dibuat oleh the ruller melalui sekelompok pejabat yang disebut executive class. Dari executive
class inilah kemudian pekerjaan-pekerjaan
diturunkan kepada administrator klas.
B. Dasar-dasar Ekonomi[6]
Kehidupan
ekonomi Amerika Serikat ialah produktivitas.
Tingkatan produktivitas di sana yang begitu tinggi tidak lain disebabkan karena
pengaturan institusional yang demikan rapi yang mendorong seseorang untuk
bekerja sedemikian rupa dan institusional ini disenangi orang teristimewa untuk
mempertahankan sistem pembentukan harga pasar. Menurut sistem ini orang-orang
bebas untuk mengajukan penawaran dan permintaan di pasar baik terhadap
barang-barang konsumsi maupun alat-alat produksi.
Pengaruh
dari sistem pasar terhadap kehidupan sosial Amerika Serikat demikian kuatnya,
sehingga kadang-kadang meninggalkan nilai-nilai sosial dan mempertimbangkan
segala sesuatu sebagai “Commodities”
(barang dagangan) yang dapat diperjual belikan dipasar. Orientasi pasar ini berpengaruh
terhadap administrasi negara baik langsung maupun tidak langsung.
a)
Pengaruh Langsung
(1)
Konsep Commodity
Karena
tenaga kerja dianggap sebagai commodities
(barang dagangan), harganya akan berupa gaji atau upah. Tidak hanya para
pekerja pabrik, atau buruh swasta, tetapi juga pegawai-pegawai pemerintah mulai
dari kepala biro sampai ke pesuruh dianggap pihak-pihak yang menjual tenaganya
belaka.
(2)
Konsep kebebasan memilih
Dalam administrasi negara (dalam hal ini
administrasi kepegawaian). Seorang pegawai menjual jasa-jasanya untuk
mendapatkan pembayaran yang terbaik. Apabila ia ingin dapat mencari posisi yang
lebih baik maka ia akan pindah ke lain jawatan atau dinas. Juga sebaiknya
apabila kepala jawatan/dinas menganggap bahwa seorang pegawai tidak diperlukan
lagi, atau hasil kerja seorang pegawai tiada memadai lagi dengan gaji yang
dibayarkan tiap-tiap bulan, maka ia dapat memberhentikan pegawai tersebut.
Konsep demikian ini berarti dehumanisasi hubungan
kerja, dan pada prinsipnya diterima didalam admnistrasi negara. Setiap jawatan
(dinas) pemerintah dengan melalui ujian-ujian, berusaha mendapatkan
tenaga-tenaga yang terbaik untuk mengisi setiap posisi yang ada, tanpa
menghiraukan latar belakang sosial, keluarga, agama, dan rasial. Posisi tidak
dianggap sebagai atribut dari seorang pejabat, seperti status daTetapi bagaimanapun
juga prinsip pasar terbuka telah berpengaruh telah kuatnya terhadap admnistrasi
negara, dengan melaksanakan prinsif “the
best man for the job” dan sistem karirya relatif terbuka.
(3)
Konsep kebebasan kontrak
Di pasar orang bebas untuk mengakibatkan diri pada
kontrak untuk membeli atau menjual barang-barang dann jasa-jasa menurut
syarat-syarat yang disetujui. Kontrak sedemikian itu mungkin memuat
ketentuan-ketentuan tentang jangka waktu berlakunya, dan berakhirnya apabila
syarat tidak dipenuhi. Dasar-dasar kontrak ini diperlukan juga bagi hubungan
kerja antara pegawai dan jawatan/dinas tempat ia bekerja. Hanya dalam dinas
militer, sifat kontrak dan hubungan kerja kurang tampak, terlebih pada masa
perang.
b)
Pengaruh tidak langsung
Orang-orang di pasar bebas mengadakan kontrak dan
menetukan syarat-syarat. Apabila pasar itu sifatnya masih sederhana, dan belum
meluas, orang dapat bertemu muka satu sama lain dimeja untuk merundingkan
syarat-syaratnya. Akan tetapi apabila pasar itu sudah sangat kompleks dan
meluas meliputi seluruh wilayah negara, jarang sekali penjual dan pembeli tatap
muka.
Ekonomi
Amerika Serikat mengalami perkembangan sebagai akibat teknologi fisik maupun
teknologi sosial. Yang bersangkut dengan teknologi fisik misalnya pesawat
terbang, automobil, alat-alat pertanian, mesin-mesin industri, dan sebagainya
telah mendorong perkembangan ekonomi[7]
yang mempunyai dampak terhadap sistem administrasi negara. Federal Aviation Agency (suatu Badan Federal) diciptakan untuk
mengatur jalur penerbangan dan lalu lintas udara, Civil Aeronautics Board, satu dewan yang diadakan untuk mengatur
industri penerbangan komersial, badan-badan pemerintah telah banyak diciptakan
untuk memelihara jalan raya, mengatur lisensi penggunaan aotumobil.
National Food Commission on Food
Marketing dibentuk untuk petani dalam pemasaran hasil-hasil
pertaniannya berhubung meningkatnya hasil produksi dengan digunakan alat-alat
pertanian modern dan sebagainya. Yang bersangkutan dengan teknologi sosial
misalnya organisasi perusahaan besar (coorporation)
yang mendorong perkembangan ekonomi. Dengan organisasi perusahaan yang efisien,
dengan berbagai bentuk perusahaan, dimungkinkan pertumbuhan, dan perkembangan
ekonomi, hal mana memungkinkan pemerintah/administrasi negara menghimpun dana
yang lebih besar guna membiayai operasi-operasinya; membayar gaji yang memadai,
membeli alat perlengkapan yang mutakhir
dan sebagainya.[8]
Ekonomi yang semakin berkembang dengan titik berat kegiatan pada industri,
perdagangan dan jasa-jasa, memerlukan pengetahuan dan campur tangan admnistrasi
negara. Campur tangan tersebut antara lain berupa pengawasan proses industri
untuk keselamatan para pekerja/pegawai, dengan didirikannya inspeksi
perburuhan; perlindungan konsumen dengan mengawasi dan menjamin mutu hasil
prosuksi dan jasa-jasa.
Sistem
Perekonomian Amerika Serikat
Secara umum Amerika Serikat
dianggap sebagai negara paling maju didunia di samping paling kaya. Dengan
pendudukannya 5% dari jumlah dunia, Amerika Serikat memiliki gross national
product (GNP) sebesar U$ 9.255 triliyun, jumlah yang sama dengan seperempat
gross global product yang diterima dunia tiap tahun.
Dalam banyak hal Amerika Serikat
berada pada rangking no.1 di dunia, antara lain:
1.
Bidang produksi pangan;
2.
Bidang tekhnologi;
3.
Bidang ekonomi;
4.
Bidang persenjataan nuklir
Amerika Serikat adalah negara super multirasial,
dihuni oleh semua ras dan dari aneka ragam manusia dari semua ragam manusia di
dunia.
Sistem politik sangat terkenal demokrasi dengan asas
benar-benar luber (langsung, umum, bebas, dan rahasia) banyak negara yang
menjadikan Amerika Serikat sebagai tolak ukur dan standar bagi kehidupan
kenagaraan yang ideal. Namun sejak beberapa tahun belakangan Amerika Serikat
banyak tertinggal khususnya dalam manufaktur, barang-barang konsumsi. Di bidang
politik internasional Amerika Serikat menjadi sangat congkak dalam menangani
berbagai isu internasional khususnya sela perang dingin usai.
Dengan gampang mereka menuduh Irak memiliki
persenjataan nuklir, tetapi kemudian setelah diluluhlantakan, Amerika Serikat
hanya dengan gampang minta maaf mengatakan bahwa memang tidak ada persenjataan
nuklir, sedangkan maksud utamanya, adalah untuk menguasai perekonomian Irak
terutama dalam perladangan minyak dan gas bumi.
Amerika Serikat juga sangat aktif memperhatikan
pergolakan politk dunia tetapi sudah barang tentu dengan memperhatikan
perekonomian masing-masing negara agar mereka dapat berpartisipasi dalam
ekpansi dagangnya. Dengan demikian demokrasi politik dibarengi dengan demokrasi
ekonomi termasuk perdagangan film bernuansa kemanusiaan dan seks bebas.[9]
C. Jaringan Komunikasi
Dalam membahas mempelajari jaringan-jaringan komunikasi dalam suatu
masyarakat dan kemudian melihat ataupun menelaah pengaruhnya terhadap administrasi
negara, perlu kita memperhatikan beberapa hal yang penting sehubungan dengan
proses komunikasi itu. Yaitu meliputi:
a.
Bahasa
(pentingnya bahasa persatuan)
b.
Hal yang kedua
adalah melek huruf (literacy)
c.
Mobilisasi dan
assimilasi
Hal-hal yang mendorong penduduk
mempunyai pandangan yang sama tentang
suatu hal.[10]
(1)
Proses mencapai
konsensus.
(2)
Faktor yang lain
ialah keyakinan agama.
c)
Pengaruh masyarakat nasional terhadap
administrasi negara.
Tingkat asimilasi dan mobilisasi bukan hanya
berpengaruh pada masyarakat saja tetapi juga kepada administrasi negara.
Masyarakat Amerika atau masyarakat barat tergolong dalam masyarakat yang
tingkat asimilasi dan mobilisasinya tinggi. Keadaan yang demikian menyebabkan
masyarakat dapat melakukan komunikasi secara luas, dan berpindah dari tempat
kelain tempat secara aman, tetapi dimanapun mereka berada mempunyai kesamaan
nilai-niai sehingga menyebabkan membentuk suatu identitas tersendiri dimana
perbedaan-perbedaan dapat teratasi. Misalnya orang-orang Amerika berada, dapat
mengkuti kejadian-kejadian dari pusat. Pemerintah secara cepat disebabkan
jaringan komunikasi yang sempurna. Dimanapun mereka berada mereka pada umumnnya
menentang komunisme, yang dianggap mengancam kebebasan untuk meningkatkan kemakmuran.
Jadi di Amerika telah dijunjung tinggi kebebasan, hal ini berarti sudah terjadi
asimilasi antara value dan ideas.
Masyarakat yang mobilisasinya tinggi tetapi
asimilasinya rendah, ini yang disebut plural
community atau poly communal.
Mereka belum mempunyai kesamaan value
dan ideas. Hal yang demikian itu
mempengaruhi administrasi negara. Dalam pelaksanaan kepegawaian pada plural
community tersebut biasanya timbul rasa curiga diantara kelompok-kelompok
masyarakat. Keadaan yang demikian ini mempengaruhi juga administrasi negara.
Untuk mengatasinya perlu dilakukan pembinaan masyarakat agar menjadi masyarakat
yang terasimilasikan, sehingga dimana mereka berada, dalam suatu hal mereka
mempunyai suatu sikap yang sama.
Pluralistic
community adalah suatu masyarakat dimana mobilisasi dan
asimilasinya tinggi tetapi dalam masyarakat itu terdapat asosiasi dan kelompok
yang didasarkan pada profesi-profesi atau fungsi-fungsi terteentu masyarakat
yang demikian disebut national community
adalah masyarakat yang menasional.
Pengaruh national
community terhadap administrasi negara pertama-tama tampak dengan jelas
pada komunikasi antara rakyat dengan pegawai-pegawai pemerintah komunikasi
antara masyarakat atau penduduk dengan pemerintahannya atau dengan
pejabat-pejabat negara telah dipergunakan nilai-nilai sosial (social values) dan bahasa yang sama.
Penggunaan bahasa yang sama dan landasan nilai dan sosial yang sama antara
pemerintah dan masyarakat mempermudah tukar-menukar gagasan, informasi,
terbentuk saling pengertian dn mempercepat saling percaya mempercayai.
d)
Pengaruh tidak langsung dari komunkasi
terhadap administrasi negara
Masyarakat plural
atau poly communal memiliki
kelompok-kelompok masyarakat yang mempunyai nilai-nilai bahasa agama dan
keturunan atau asal-usul sendiri-sendiri. Kelompok-kelompok yang demikian ini
saling curiga mencurigai mengadakan persaingan satu dengan yang lain, saling
berebut benar, saling berebut rezeki. Untuk mengatasi ini dipakai sistem Quota,
yaitu memberikan jatah kepada sesuatu kelompok seain itu dalam alokasi daripada
program, administrasi negara harus memberikan perhatian kepada
kelompok-kelompok tersebut.
D.
Budaya Amerika Serikat
Perkembangan Budaya Amerika Serikat: sejarah, hari-hari libur, olah raga, agama, kuliner, musik, tari, dan seni rupa. Banyak dipengaruhi oleh budaya eropa, khususnya inggris, serta budaya indian sebagai masyarakat asli.[12]
Budaya
Amerika Serikat adalah budaya multikultural karena dihuni oleh berbagai macam
suku didunia. Dan hingga saat ini
berbagai macam budaya dunia bercampur, namun budaya country dan koboi umumnya
menjadi salah satu lambang dan ciri khas yang terkenal tentang Amerika.
E. Kondisi Geografis dan Demografi
Amerika Serikat
1. Geografis Amerika Serikat
Geografis Amerika adalah negara yang terletak di Belahan Barat, terdiri dari empat puluh delapan negara bagian di Amerika Utara; termasuk Alaska, semenanjung yang membentuk bagian paling barat laut Amerika
Utara, dan Hawaii, kepulauan di Samudra Pasifik. Negara ini memiliki perbatasan darat dengan Kanada dan Meksiko, dan perbatasan laut dengan Rusia.
Luas wilayah daratan utama
Amerika Serikat adalah 2,959,064 square miles (7,663,941 km2).
Alaska,
yang dipisahkan dari daratan utama Amerika Serikat oleh Kanada, adalah
negara bagian terluas, dengan luas 663,268 square miles (1,717,856 km2).
Hawaii
berlokasi di tengah-tengah Samudra
Pasifik, di sebelah barat daya Amerika Utara, dengan luas wilayah
10,931 square miles (28,311 km2).
Amerika Serikat adalah negara terluas ketiga atau keempat di
dunia (menurut luas daratan dan perairan), di bawah Rusia dan Kanada serta
satu tingkat di atas atau di bawah RRC. Pemeringkatan tersebut bervariasi, tergantung pada apakah
wilayah-wilayah yang dipersengkatan oleh RRC dan India turut dihitung dan
bagaimana pengukuran luas total dari Amerika Serikat sendiri: kisaran
perhitungan mulai dari 3,676,486 square miles (9,522,055 km2)
hingga 3,717,813 square miles (9,629,091 km2) dan 3,794,101
square miles (9,826,676 km2). Jika yang dihitung hanya luas
daratan saja, maka AS menempati peringkat ketiga, di bawah Rusia dan RRC serta
di atas Kanada.
Dataran di sebelah pesisir Atlantik
terdiri dari hutan gugur dan perbukitan Piedmont.
Pegunungan Appalachian
membagi pantai timur Amerika Serikat menjadi dua bagian, yaitu kawasan Danau-Danau
Besar dan padang rumput Midwest. Sungai Mississippi–Missouri,
yang merupakan sistem sungai
terpanjang keempat di dunia, mengalir dari utara ke selatan melalui
jantung Amerika Serikat. Di sebelah barat, membentang padang rumput
Great Plains
yang subur dan datar, dan diujungnya terdapat dataran
tinggi di sebelah tenggara.
Pegunungan
Rocky terletak di tepi barat Great Plains, membentang dari utara ke
selatan di seluruh negara, dengan ketinggian lebih dari 14.000 kaki (4.300 m)
di Colorado.
Di sebelah baratnya lagi, terdapat Great Basin
dan padang gurun
seperti Chihuahua dan Mojave.
Pegunungan Sierra Nevada dan Cascade terletak di
sepanjang pesisir Pasifik, keduanya memiliki tinggi
lebih dari 14.000 kaki.
Titik terendah dan tertinggi di Amerika Serikat
daratan berada di negara bagian California,
keduanya hanya berjarak 80 mil. Dengan ketinggian 20.320 kaki (6.194 m), Gunung McKinley di Alaska
adalah puncak tertinggi di Amerika Serikat dan di Amerika Utara. Gunung api
aktif umumnya terdapat di Alaska, misalnya di Kepulauan Alexander dan Aleutian. Hawaii juga
memiliki banyak gunung berapi aktif. Supervulkan
yang mendasari terbentuknya Taman Nasional Yellowstone adalah situs
vulkanis terbesar yang terdapat di Amerika Serikat.
Dengan luasnya yang besar dan keadaan geografis yang
beragam, Amerika Serikat juga memiliki berbagai tipe iklim. Di sebelah timur meridian ke-100, iklimnya berkisar antara kontinental lembap di
sebelah utara hingga subtropis lembap di
sebelah selatan. Ujung selatan Florida beriklim tropis, begitu juga di Hawaii. Great
Plains di sebelah barat meridian ke-100 beriklim semi-kering. Sedangkan
sebagian besar pegunungan di bagian Barat beriklim alpen. Di Great Basin
iklimnya kering, barat daya beriklim gurun, sementara pesisir California
beriklim Mediterania, dan iklim laut
terdapat di Oregon,
Washington,
dan Alaska selatan. Sebagian besar Alaska beriklim subarktik atau kutub. Cuaca
ekstrem sering terjadi di negara-negara bagian yang berbatasan dengan Teluk Meksiko
yang rentan terhadap badai;
sebagian besar tornado
di dunia terjadi di Amerika Serikat, terutama di Tornado Alley, Midwest.[13]
2.
Demografi Amerika Serikat
Saat ini, dunia yang kita tempat memiliki 195 negara dengan jumlah penduduk
(populasi) sebanyak 7,095,217,980 jiwa (menurut CIA World Factbook Tahun 2013).
Republik Rakyat China menempati urutan pertama dengan jumlah penduduknya
sekitar 1,3 milliar jiwa atau tepatnya adalah 1,349,585,838 jiwa.
Sedangkan Amerika Serikat memiliki jumlah penduduk 316,668,567 jiwa yang tinggal di wilayah dengan luas 9,826,675
km2.. Angka ini merupakan 4,5% dari jumlah penduduk dunia dan
merupakan urutan ke-3 penduduk terbanyak di dunia setelah China dan India.
Amerika Serikat merupakan negara industri terbesar
nomor satu di dunia. Amerika Serikat mempunyai kawasan The Black Country, yang
berpusat di Pittsburgh sebagai industri baja. Amerika Serikat terdiri atas 50
negara bagian (negara federal).[14]
F. Pola-Pola Ideologi atau Simbol
Sistem simbol adalah suatu nilai yang dipegang teguh
dan dijunjung tinggi serta merupakan landasan bagi seseorang atau masyarakat
untuk bertindak. Dalam politik kita mengenal political symbol yang menurut Laswell dan Kaplan terdiri dari: Myth, Formula dan Code.[15]
Myth
atau mitos adalah suatu doktrin atau ajaran atau simbol yang dipergunakan untuk
memberikan sifat-sifat daripada sesuatu hal. Dalam hubungan dengan mitos
politik (political myth) adalah
doktrin atau ajaran yang menunjukan sumber daripada kedaulatan yang
menggambarkan tujuan daripada manusia, yang melukiskan hak-hak dan
kewajiban-kewajiban dari manusia dan juga hubungan-hubungan esensialn di
kalangan mereka. Contoh daripada mitos misalnya sumber daripada kedaulatan itu
adalah rakyat dan bahwa tujuan dari pada manusia adalah mencapai kesempurnaan
pribadi dan berbuat jasa untuk sesamanya.
Formula adalah seperangkat peraturan yang
mengatur/menentukan bagaimana The Ruler
shall be Choosem,[16]
Pejabat-pejabat pemerintahan sering dituntut oleh
kareia tindakan-tindakannya tidak berdasarkan hukum pola-pola atau simbol
dipengaruhi oleh:[17]
a)
Pengaruh mitos, formula dan kode
terhadap administrasi negara;
b)
Konsesnsus persamaan (equality) dan
pengaruhnya terhadap administrasi negara;[18]
c)
Pengaruh administrasi negara terhadap
mitos human equality.[19]
G. Rangka Dasar dan Sistem Politik[20]
Ahli-ahli politik atau ilmuwan politik (political scientist) memusatkan
perhatian pada demokrasi dan totaliterianism; ada kesamaan paham antara political scientist bahwa administrasi
negara disubordinasikan pada penguasa politik. Ada pihak yang memberikan dasar-dasar
pembenaran bagi paham demokrasi dan menyerang paham totaliter, tetapi
sebaliknya ada pula yang memberikan dasar-dasar pembenaran bagi paham totaliter
dan menyerang paham demokrasi. Namun, suatu hal yang perlu dicatat bahwa
pembela paham demokrasi dan pembela paham totaliter itu sama-sama berpendapat
bahwa administrasi negara itu sebenarnya merupakan alat perlengkapan yang
berada dibawah pengawasan organ politik yang sedang berkuasa (wajah
administrasi negara sebagai policy
execution).
H. Sistem Pemerintahan
Di
Negara Amerika Serikat berlaku teori pemisahan kekuasaan (separation of power) alat-alat perlengkapan negara. Kekuasaan
negara dipisahkan kedalam tiga kekuasaan, yaitu: kekuasaan legislatif,
kekuasaan eksekutif, dan kekuasaan yudikatif.
1. Kekuasaan Legislatif
Di Negara Amerika Serikat, kekeuasaan legislatif
dipegang oleh suatu badan perwakilam yang disebut Congress. Congress ini
terdiri dari dua majelis, yaitu:
a.
Senate
(Majelis Tinggi)
b.
House
of Representatives (Majelis Rendah)
2. Kekuasaan Eksekutif
Presiden adalah pemegang kekuasaan eksekutif selama
masa 4 tahun, dibantu oleh seorang Wakil Presiden. Selain daripada itu dalam
melaksanakan kekuasaan eksekutif, Presiden dibantu oleh kabinet yang terdiri
dari sekretaris-sekretaris (menteri-menteri). Mentri tersebut dipilih oleh
presiden dan kemudian disahkan oleh Senate.
Menteri-menteri ini memimpin departemen dsn bertanggung jawab terhadap
presiden.
3. Kekuasaan Yudikatif
Kekuasaan yudikatif (kekuasaan
kehakiman) dipegang oleh supreme.
Court
of justice (mahkamah agung) yang menjadi konstitusi dan pelari
bila timbul perselisihan antara uni negara bagian. Para anggotanya selain
bertindak sebagai hakim juga bertindak sebagai penafsir yang pasti terhadap
konstitusi (UUD) Amerika Serikat.
Pemilihan para menteri dilakukan
oleh Presiden dan menteri tersebut bertanggung jawab terhadap presiden; hal ini
menunjukan bahwa sistem pemerintahan yang dipakai oleh Amerika Serikat adalah
sistem yang disebut: Sistem Kabinet Presidensial.
Suatu hal yang perlu dikemukakan
adalah tentang ada dan berlakunya atau dianutnya suatu sistem yang dikenal
dengan nama check and balance, yaitu
adanya suatu kewenangan antara ketiga kekuasan negara, yakni presiden dapat
diawasi oleh congresdalam hal-hal tertentu, dan congress dapat diawasi oleh supreme court of justice (mahkamah agung), sedangkan mahkamah agung dapat
di check oleh presiden.
Sistem demokrasi yang dilaksanakan
di Amerika Serikat adalah sistem demokrasi liberal yaitu suatu bentuk demokrasi
yang menghargai dan yang mengutamakan pribadi seseorangnya yang dijamin
undang-undang. Demikian juga sistem sosial ekonominya; setiap orang merdeka
berusaha menurut kecakapannya, dan merdeka merdeka dalam hal pemilikan (free enterprise, private ownership of
capital).
Sistem kepartaian yang dilaksanakan
atau diterapkan di Amerika Serikat adalah Sistem dua partai yaitu hanya diakui
adanya dua partai yaitu partai republik dan partai demokrat. Kedua partai ini
selalu silih berganti dalam menguasai pemerintahan di Amerika Serikat dari masa
ke masa. Namun kekuasaan negara tidak sepenuhnya ada di salah satu partai
seperti di Uni Soviet atau RRC.
Adapun sistem pemerintahan negara
bagian adalah sebagai berikut:
1.
Tiap-tiap negara bagian
mempunyaiokonstitusi sendiri yang ditetapkan oleh rakyat negara bagian itu.
2.
Kekuasaan pemerintah bagian:
a.
Kekuasaan legislatif
Kekuasaan legislatif
dipegang dan dilaksanakan oleh dua dewan majelis yaitu:
1)
Senate
2)
House
of Resentatif
b.
Kekuasaan eksekutif
Kekuasaan eksekutif
dipegang dan dilaksanakan oleh seorang gubernur (governor) yang dipilih langsung oleh rakyat negara bagian.
c.
Kekuasaan yudikatif
Kekuasaan yudikatif
atau kehakiman dipegang atau dilaksanakan oleh high court dan dibantu oleh badan-badan kehakiman lain atau
keadilan-keadilan yang berada di bawahnya.
Ciri-ciri penting pemerintahan Amerika Serikat,
antara lain:[21]
1.
Amerika serikat merupakan Negara
republik federasi yang demokratis;
2.
Terdapat pembagian kekuasaan
konstisional antara pemerintahan federal atau serikat dan pemerintahan
negara-negara bagian atau state;
3.
Pemerintahan oleh rakyat (government by the people) mengakui bahwa
kedaulatan berada ditangan rakyat yang terlihat dalam proses pemilahan umum;
4.
Terdapat pemisahan kekuasaan yang tegas
antara legislatif, eksekutif, dan yudikatif, baik mengenai organ pelaksana
maupun fungsi kekuasaan badan-badan tersebut yang saling membatasi satu sama
lain dengan asas check and balance;
5.
Negara-negara bagian mempunyai hak-hak
yang sama;
6.
Keadilan ditegakan melalui badan yudikatif,
yaitu mahkamah agung (superme court),
yang bebas dari pengaruh kedua badan lainnya, (legislatif dan eksekutif) dan
menjamin hak-hak kebebasan dan kemerdekaan individu serta menjamin tegaknya
hukum (rule of low);
7.
Suprastruktur politik ditopang oleh
infrastruktur politik yang menganut sistem dirpartisan.[22]
I.
Sistem Administrasi
Negara Amerika Serikat
Menurut J.Parson
(Republikan) memilki konsep yang berlainan mengenai peran pemerintah serta
bentuk dan isi dari Administrasi Negara. J. Parson berpendapat bahwa pemerintah
seharusnya melaksanakan kegiatan-kegiatan yang minimun saja, pemerintah yang
baik bukanlah pemerintah yang mengkonsolidasikan dan memusatkan kekuasan,
tetapi pemerintah yang mendistribusikan kekuasaan. Pernyataan J. Parson
tersebut tersebut kemudian menjadi ungkapan yang sangat terkenal, yaitu ; “ Power always tend to corrupt the man in
whome it is vested ”. Atas dasar ungkapan tersebut, menjadi tugas
pemerintah adalah : Membatasi kekuasaan seminimal mungkin; Juga mengendalikan
yang ketat dari bidang legislatif terhadap kekuasan dan pengambilan keputusan
resmi. Parson lebih menyukai kebebasan dan lebih menyukai berkuasanya bidang
legislatif serta menentang kekuasaan dan kebebasan pengambilan keputusan oleh
eksekutif; walaupun di dalam keadaan krisis mereka menggunakan langkah-langkah
yang dipakai kaum federalis. Pada
periode demokrasi ini, bentuk administrasi tidak secara prinsipil berubah;
tetapi sifat dan jiwanya telah dimodifikasi secara mendalam.
Pengaruh demokrasi yang
nyata sampai saat ini masih dapat kita ingat yaitu adanya Doktrin Rotasi (the Rule of Rotation); sebab dalam hal
ini mereka berpendapat bahwa : tidak ada seorang pun yang mempunyai hak milik
atas jabatan. Berdasar doktrin rotasi tersebut, dikemukakan juga bahwa memegang
suatu jabatan dalam waktu yang lama itu berbahaya. Dinyatakan pula oleh para penganut
paham demokrasi; bahwa tugas-tugas di dalam dinas publik atau jawatan umum itu
sangat jelas dan sangat sederhana. Oleh karenanya rotasi/pergantian jabatan
merupakan cara yang tepat untuk mendidik warga negara dalam suatu Republik.
Pendirian ini merupakan unsur baru yang dimasukkan/diintrodusir kedalam Sistem
Administrasi Amerika, walaupun dalam masyarakat yang kompleks pendiriannya
masih perlu pembatasan-pembatasan, namun sifat Demokrasi Amerika merupakan ciri
yang menonjol. (Catatan : Harapan
kaum Republikan tersebut makin
merosot karena Doktrin Rotasi tersebut merosot menjadi Partisanship, Political spoil, korupsi, serta standar-standar etis masa
lalu merosot. Kualitas administrasi terancam sehingga sebagai akibatnya
maka standar-standar dinas publik menurun, yang lebih dipercepat oleh adanya
perang saudara di Amerika/civil war.
Sebagai akibat dari keadaan
dinas publik yang makin merosot tersebut, timbul tuntutan adanya pemurnian moral dari kehidupan publik; sebab
apabila tidak, hal ini akan mengancam eksistensi Negara Amerika. Dalam hubungan
itu, yang pertama-tama dituntut adalah :
1. Hapusnya sistem patronage; yang diganti dengan
ujian-ujian yang kompetitif.
2. Hapusnya hak permanen atas suatu jabatan tertentu.
3. Adanya pelaksanaan pemerintahan yang bebas dari
ganguan politik.
Setelah gerakan moral effort; kemudian timbul yang
dikenal dengan gerakan scientific
management
(dipelopori FW taylor, tahun 1880). Jika kita
bandingkan dengan gerakan moral effort,
maka secara prinsipiil gerakan Scientific
Management dalam kaitannya dengan Sistem Administrasi Negara Amerika
menghendaki :
1.
Menuntut adanya pertanggungjawaban pemerintahan,
2.
Menegakkan
eksekutif sebagai badan management
pusat,
3.
Membentuk
dinas-dinas anggaran/budget,
4.
Merubah komisi
dinas sipil menjadi dinas kepegawaian yang mempunyai tugas yang positif,
5. Menggunakan planning
sebagai langkah operasional yang lebih mantap.
Berdasar atas perkembangan
dari Sistem Administrasi Negara Amerika tersebut, LD White memberikan suatu kesimpulan bahwa dasar-dasar Sistem
Administrasi Negara Amerika adalah :
· Berdasar hukum dan pejabat-pejabat publik bertanggung
jawab sesuai dengan Rule of Law pada
Pengadilan Biasa.
· Prinsip administrasi ditetapkan oleh badan-badan
perwakilan dan badan-badan legislatif yang dipilih oleh rakya.
· Berjiwa demokrasi.
· Kegiatan-kegiatan prinsip administrasi dilakukan
berdasar pada persetujuan rakyat.
· Administrasi Negara bersifat profesional.
· Struktur kepegawaian dan sudut pandang prinsip
administrasi adalah sipil.
· Sistem administrasi negara bersifat federal.
· Berakar dalam, pada masyarakat setempat, dan bekerja
dalam skala besar.[23]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar